![]() |
https://rebanas.com/gambar/images/wallpaper |
Kesepian
seringkali menyiratkan perasaan sunyi akibat keadaan sendirian. Seseorang yang
merasakan kesepian sangat mendambakan kehadiran seseorang yang dapat
menghiburnya hingga bisa bersemangat kembali menjalani kehidupan. Perasaan
kesepian yang sangat kuat bisa mencekik jiwa penderitanya hingga terasa
menyakitkan. Terkadang orang yang merasa kesepian merasa sepertinya tidak ada
siapapun yang mengerti dan mempedulikan. Merasa kesepian tentu bukanlah hal
yang menyenangkan tapi itulah kehidupan, keadaan tak selamanya selalu menyenangkan
diri kita. Meskipun begitu kita jangan lantas ikut terpuruk dan berlarut-larut dalam
kesepian karena setiap kejadian pasti ada hikmah di dalamnya. Maknai setiap apapun
yang terjadi bahwa hal itu bukanlah arti bahwa hidup kita akan mengalami akhir
yang menyedihkan. Kita perlu untuk menyikapi segala sesuatu dengan pandangan
positif supaya setiap detiknya ialah hal yang berguna.
Berikut
merupakan Cara memaknai Kesepian dengan positif
1. Sepertinya
saya harus lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
Bisa
jadi ini adalah teguran karena kita sudah jauh dari Nya. Perbanyak doa dan
perbaiki ibadah kita. Isi penuh hati kita dengan keimanan supaya hati dan
fikiran menjadi tentram jauh dari depresi dan selalu berusaha berpikiran
positif.
2. Saya
bisa mengembangkan hobi lebih leluasa
Setiap
manusia dilahirkan dengan beragam minat dan hobinya tersendiri. Misalkan kita
suka menulis, kita bisa mengebangkan hobi yang sudah lama terpendam itu dengan
mulai suka menulis di blog, mengirim tulisan ke media cetak, berkomunitas
dengan sesama penulis pemula supaya bisa lebih banyak sharing dan menambah ilmu.
Dengan begitu kita bisa menemukan teman-teman baru.
3. Memperbanyak
mensyukuri hidup ternyata banyak yang lebih terpuruk
Sesekali
cobalah kita berjalan-jalan di sekitar tempat tinggal kita atau memperhatikan hal-hal
di sekeliling kita. Amati dan perhatikanlah ternyata banyak yang lebih
menderita dari kita. Banyak anak-anak diluar sana yang ditinggalkan orang
tuanya bahkan mereka harus bisa bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan kerja keras seorang diri. Kita harus bersyukur masih mempunyai
penghidupan layak.
4. Saya
perlu menyapa kerabat maupun sahabat lama
Sapalah
kawan maupun kerabat dekat yang sudah lama tidak berjumpa melalui media sosial
contohnya. Mencoba menjalin silaturahmi yang sempat terputus karena kesibukan
masing-masing merupakan hal mulia. Dengan melakukan hal tersebut siapa tau kita
bisa lebih dekat dengan mereka, meluangkan waktu untuk mencurahkan isi hati
bahkan sampai jadi teman hangout bersama. Seperti pepatah mengatakan “Hilang
satu tumbuh seribu”.
5. Mungkin
saya harus berbuat baik lebih banyak lagi untuk orang lain
Manusia
yang baik ialah yang bermanfaat bagi orang lain. Coba untuk meluangkan sedikit
waktu, ilmu dan materi kita untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan. Seperti
menjadi relawan pengajar, bersedekah materi untuk kaum dhuafa, dan kebaikan
lainnya. Dengan begitu semangat kita yang tadinya layu akan menjadi tumbuh
kembali karena kita merasa masih dibutuhkan orang lain.
6. Jadi
punya waktu luang untuk belajar mengembangkan bakat saya
Libatkan
diri kita untuk mengembangkan kemampuan yang sudah kita miliki seperti contohnya
mengikuti kursus menjahit. Nah siapa tau dari situ kita bisa buka tempat jahit
pakaian kecil-kecilan terlebih dahulu sampai akhirnya bisa buka butik. Tidak
ada yang tidak mungkin jika kita ulet dan optimis.
7. Bisa
punya banyak waktu untuk membaca buku, menambah wawasan dan skill
Maknai
kesepianmu dengan memberi asupan otak dengan ilmu dan wawasan tambahan dari
buku-buku maupun artikel yang kita baca. Skill bukan hanya bisa diasah dengan
praktek akan tetapi membaca pun sangat diperlukan karena kita bisa memahami
ilmunya atau teorinya sebelum kita mempraktekan. Seperti yang sudah kita
ketahui, buku adalah jendela dunia. Semakin banyak membaca semakin kita bisa
mengenali dunia.
Kepribadian
manusia yang umum kita dengar ialah terdiri dari introvert (tertutup) dan
ekstrovert (terbuka). Meskipun sang introvert mempunyai intensitas waktu
sendirian yang lebih banyak di bandingkan ekstrovert, tentu hal tersebut tidak
lantas membuat sang introvert tidak perlu bersosialisasi dan selalu menikmati
kesendirian. Karena pada dasarnya sifat manusia ialah saling membutuhkan satu
sama lain, butuh untuk berinteraksi walaupun setiap orang mempunyai porsinya
masing-masing. Apapun itu, sudah sepatutnya kita berhak untuk berbahagia tentunya
dengan cara kita sendiri.
Tulisan ini dimuat pula pada Buku terbit Aria Pustaka
Dalam antologi Artikel "Kesepian"
Penulis : Rizka DP.