I.
LANGKAH – LANGKAH MEMULAI BISNIS
Untuk
membuka usaha, intip dulu tips-tips berikut ini :
Siapkan Mental
Hal
pertama yang harus disiapkan adalah mental. Mental pengusaha berbeda dengan
karyawan. Karyawan cenderung menghabiskan gaji bulanannya. Sedangkan, pengusaha
harus menginvestasikan sebagian penghasilannya untuk mendapatkan penghasilan
yang lebih besar. Maka, ketika kita sudah memilih untuk membuka usaha,
terapkanlah mental sebagai pengusaha.
Siapkan Modal
Apapun jenis
usahanya, pasti memerlukan modal. Banyak pengusaha yang mengeluhkan modal.
Sebenarnya, tak perlu dirisaukan. Dengan modal kecil pun kamu sudah bisa
membuka usaha. Besarnya modal tergantung dari besar atau kecilnya usaha yang
kamu jalankan.
Banyak usaha
yang bisa dimulai dengan modal awal 2-10 juta rupiah. Jika masih kesulitan,
ajaklah saudara atau teman untuk berbisnis bersama. Usahakan untuk tidak
meminjam ke bank dahulu, sebab di awal usaha, apalagi jika usahanya belum
terlalu besar, akan riskan jika sudah terbebani dengan utang.
Bidang Usaha
Tentukan
bidang usaha yang akan kamu buka. Kamu bisa memilih bidang usaha yang belum
pernah ada atau yang sudah banyak. Pada awalnya, orang merasa ragu untuk mulai
membuka usaha, baik bidang yang belum pernah ada maupun yang sudah banyak
dilakukan.
Membuka
usaha di bidang yang belum pernah ada, belum tentu tidak sukses. Coba kamu
lihat Aqua. Awalnya, perusahaan itu ragu untuk mengeluarkan produk air minum
dalam kemasan botol. Saat pertama kali diperkenalkan, banyak pihak yang merasa
produk tersebut tidak akan laku di pasaran. Apalagi belum pernah ada perusahaan
yang menjual produk serupa.
Bahkan,
banyak yang benar-benar yakin produk itu akan gagal. Mereka berpikir untuk apa
membeli air minum yang harganya mahal, kalau bisa memasak sendiri di rumah. Ternyata,
produk itu sukses besar. Bahkan banyak perusahaan lain yang mengekor.
Untuk bidang
usaha yang sudah pernah ada, buatlah ciri khas atau kelebihan yang tidak
dimiliki pengusaha lain. Sebagai contoh adalah butik milik Hughes. Meskipun
usaha butik bertebaran di mana-mana, butik milik Hughes bisa sukses. Sebab,
butik itu memiliki ciri khusus yaitu hanya menjual pakaian berukuran besar.
Lokasi
Lokasi
merupakan peran penting dalam membuka usaha. Lokasi yang ramai diyakini akan
membuat usahamu cepat dikenal dan menarik banyak peminat. Pilih lokasi yang
strategis, yaitu dekat dengan tempat aktivitas masyarakat, kantor, sekolah,
atau kampus.
Namun,
terkadang lokasi bisa “menipu”. Banyak bidang usaha yang laris manis dan sukses
meskipun berada di tempat yang sepi. Ada juga bidang usaha yang mampu menembus
pasar internasional meskipun barangnya diproduksi dari tempat berlokasi di gang
sempit.
Karena itu,
pikirkan baik-baik mengenai lokasi. Untuk usaha yang baru berdiri, jangan ragu
untuk memanfaatkan ruangan yang ada di rumah. Banyak, lho, usaha yang sukses
yang berawal dari garasi rumah.
Fokus
Fokuslah
pada satu bidang usaha terlebih dahulu. Banyak pengusaha yang gagal saat mulai
berkembang, karena tidak fokus pada peningkatan bisnis awal, melainkan terlalu banyak
ingin mencoba bidang usaha lain.
Sebaiknya,
bersabarlah dahulu agar satu bidang bisnis berjalan hingga sukses. Setelah itu,
barulah melebarkan sayap ke bidang bisnis yang lain.
Cari Pelanggan
Kenalkan
bidang usahamu ke luar. Sebarkan informasi barang dagangan atau usaha jasamu ke
semua orang, agar bisa mendapatkan klien.
Caranya bisa
melalui promosi dari mulut ke mulut. Ceritakan bidang usahamu kepada teman
dekat. Lalu, mintalah bantuannya untuk menyebarkan ke teman-temannya. Dengan
cara ini akan semakin banyak orang yang tahu tentang usahamu.
Bisa juga
dengan cara membuat brosur dan menyebarkan dari rumah ke rumah. Cara ini cukup
ampuh, lho. Selain brosur, buatlah plang yang dipasang di depan tempat usaha,
serta di tempat-tempat strategis lainnya.
Selain dua
cara itu, bisa juga dilakukan pemasangan iklan di internet. Di era cyber ini,
banyak orang yang senang berbelanja dengan cara online, atau mencari informasi
barang dan jasa yang dibutuhkan, melalui internet.
Cara Berbisnis
Sebenarnya,
berbisnis itu mudah, kok. Contohnya, barang seharga Rp. 1.000. Tugasmu adalah
menjualnya dengan harga lebih dari itu, misalnya Rp. 1.500. Intinya, dari
sebuah barang, kamu bisa menjualnya dengan memperoleh keuntungan. Setelah itu,
juallah barang tersebut sebanyak-banyaknya. Semakin banyak laku, semakin banyak
pula keuntungan yang kamu dapatkan.
Pegawai
Pada awal
membuka usaha, kamu hanya membutuhkan sedikit pegawai. Selain kamu sendiri yang
mengurus usaha tersebut, kamu bisa melibatkan suami atau anggota keluarga yang lain
untuk ikut mengelola. Tujuannya agar mereka dapat ikut merasa memiliki usaha
tersebut. Setelah usahamu berkembang, kamu bisa mepekerjakan pegawai tambahan.
Perencana Keuangan
Keuangan
untuk membuka bidang usaha, tak hanya terpaku pada modal awal. Ketika usaha
sudah berjalan, kamu harus pandai mengatur alur keluar masuknya uang. Pisahkan
keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Banyak pengusaha yang gagal karena
keuangan pribadi dan bisnis, tercampur aduk.
Mulai!
Sudah
memikirkan segala sesuatunya? Kalau begitu, mulailah!
Risiko
Membangun
bisnis, tentu saja ada risikonya. Namun, kalau kamu sudah menyadari risikonya,
tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semakin maju usahamu, nama baikmu semakin
dipertaruhkan. Karena itu, sambil menjaga kelangsungan bisnis, kamu juga harus
terus menjaga nama baikmu. Sekali saja nama baikmu tercoreng, saat itu juga
usaha yang telah kamu rintis, bisa hancur berantakan.
Antisipasi Kegagalan
Risiko
kegagalan dalam berbisnis, selalu ada. Karena itu kamu dituntut untuk bersikap
tegas dan cepat bertindak, terutama bila melihat sesuatu yang tak beres.
Untuk
mengantisipasi kegagalan, buatlah aturan mengenai pengambilan keuangan. Pemilik
usaha memang berhak mengambil uang dari perusahaan. Tapi, cara pengambilan dan
jumlahnya, harus tersistem dengan jelas.
Begitu pula
dengan operasional, harus memiliki sistem yang baku. Delegasikan tugas-tugas
pada pegawai. Sehingga, apabila kamu berhalangan, bisnis tetap dapat berjalan.
Semakin sedikit campur tangan pemilik dalam usahanya, berarti usaha tersebut
semakin baik. Yang luar biasa jenius,
atau model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata.
Perbudak diri sendiri
Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan
keuntungan pribadi dan kesehatan, maka wirausaha bukan untuk Anda. Pada
awalnya, Anda pasti tidak akan mampu membayar karyawan, sekalipun karyawan yang
murah. Jadi, karyawan Anda, adalah Anda sendiri.
Hargai waktu.
Beri nilai uang pada waktu Anda, misalnya Rp20 ribu
perjam. Ini akan membantu saat Anda harus mengambil keputusan: Bila sebuah toko
mengenakan biaya Rp10 ribu untuk pengiriman setiap minggu, dan Anda membutuhkan
waktu 2 jam untuk pergi ke toko tersebut sendiri, maka bayar terus ongkos kirim
dari perusahaan tersebut, karena lebih murah. Ini mungkin bertentangan dengan
aturan ke 3, tapi bahkan budak sekalipun juga memiliki nilai ekonomi.
Jual kelebihannya, bukan harganya.
Saat Anda memulai usaha, sudah sewajarnya Anda frustasi
memasarkannya.Tapi, jika Anda bersaing pada harga, Anda pada akhirnya kan
menjual dengan harga pas-pasan atau bahkan di bawah modal. Kuasai keahlian
berkomunikasi dengan pelanggan, untuk menjelaskan bahwa harga produk Anda lebih
tinggi karena memiliki nilai yang lebih baik.
Ketahui angka dasar
Mengetahui berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk menjalani
usaha – mulai dari sewa toko, listrik, asuransi karyawan, sampai harga tinta
printer, kertas, dan pajak. Lalu bagi semua itu dengan berapa hari dalam
setahun Anda akan buka, dan… itulah angka dasar – jumlah minimum pendapatan
yang Anda butuhkan setiap hari. Jika Anda tidak pernah berpikir tentang angka
dasar, coba pikir ulang.
Gunakan teknologi terbaru
Teknologi anyar seperti aplikasi dan penyimpaanan data dengan
cloud technology sangat murah dan membuat perusahaan kecil dapat bersaing
dengan perusahaan besar. Manfaatkan teknologi rendah biaya yang ada di pasaran.
Jadilah yang terbaik
Anda tidak boleh setengah-setengah.Setiap hal yang Anda
lakukan untuk klien harus lah yangterbaik. Apapun yang Anda buat dan jual,
haruslah yang terbaik. Lakukan itu terus menerus, dan kekuatan word of mouth akan menyebar.
II. HUBUNGAN
ANTARA PENDAPATAN, KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Pendapatan
adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari penjualan dan biaya
lannnya yang dikeluarkan untuk pelanggan.
Keuntungan
secara sederhana adalah jumlah uang yang tersisa dari pendapatan perusahaan
setelah dikurangi biaya, seperti pasokan produk, pajak, sewa tempat, pemasaran
dan biaya gaji.
Sebuah
perusahaan dapat memiliki pendapatan tanpa mengasilkan keuntungan, tetapi tidak
dapat memiliki keuntungan tanpa pendapatan apapun. Dalam beberapa kasus, biaya
perusahaan bisa melebihi pendapatan, dan dalam kasus ini perusahaan mengalami
kerugian.
Dalam
beberapa kasus, perusahaan mungkin memiliki pendapatan yang signifikan, tetapi
menikmati keuntungan yang sangat sedikit dari penjualan. Ini biasa terjadi
karena pengeluaran perusahaan sangat tinggi sehingga sulit bagi perusahaan
untuk mendapatkan keuntungan. Kadang-kadang pendapatan perusahaan bisa sangat
rendah sehingga bahkan biaya yang kecil pun bisa menggerogoti potensi
keuntungan perusahaan.
Laba diperoleh dari pendapatan setelah dikurangi dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan operasional perusahaan. Pendapatan
yang besar dari kegiatan utama menggambarkan keoptimalan pihak manajemen dalam
menjalankan perusahaan dengan baik. Selain itu pendapatan yang besar
mencerminkan perolehan laba yang besar.
Secara matematis apabila pendapatan lebih besar dari biaya
akan diperoleh laba, sebaliknya apabila pendapatan lebih kecil dari biaya akan
diperoleh kerugian dan apabila pendapatan sama besarnya dengan biaya akan
mengabikatkan tidak mendapatkan keuntungan (laba) maupun kerugian, ini yang
disebut titik impas (break event point).Pada kenyataannya tidak seiamanya
besarnya pendapatan yang diperoleh akan memperlihatkan besarnya perolehan laba.
Karena pada dasarnya untuk mendapatkan laba, pendapatan yang diperoleh hams
dikurangkan terlebih dahulu dengan biaya-biaya.
III. PELAKU
BISNIS
Pelaku bisnis atau pelaku usaha adalah setian orang
perorangan atau badan usaha baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan
hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah
hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan keiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi
Ketentuan di
atas dapat kita jabarkan ke dalam beberapa syarat, yakni:
Bentuk atau wujud
dari pelaku usaha:
Orang
perorangan, yakni setiap individu yang melakukan kegiatan
usahanya secara seorang diri.
Badan
usaha, yakni kumpulan individu yang secara bersama-sama
melakukan kegiatan usaha. Badan usaha selanjutnya dapat dikelompokkan kedalam
dua kategori, yakni :
- Badan hukum. Menurut hukum, badan usaha yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori
badan hukum adalah yayasan, perseroan terbatas dan koperasi. Perusahaan Badan
Hukum Merupakan perusahaan yang dapat dimiliki oleh swasta maupun negara, dapat
berupa perusahaan persekutuan. Jenis perusahaan inin didirikan dan dimiliki oleh beberapa orang
pengusaha baik swasta maupun negara yang memenuhi syarat-syarat sebagai badan
hukum. Jenis perusahaan ini dpat memnjalankan usaha di semua bidang
perekonomian ( Perindustrian, perdagangan, Perjasaan, dan pembiayaan).
Contohnya : Perseroan Terbatas (PT), Koperas, Perusahaan Umum, Perusahaan
Perseroan (Persero).
- Bukan badan hukum. Merupakan perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan swasta, dapat
berupa perusahaan perseorangan maupun perusahaan persekutuan. Contohnya :
Perusahaan Perseorangan, Perskutuan Perdata, CV. Jenis badan usaha selain ketiga
bentuk badan usaha diatas dapat dikategorikan sebagai badan usahan bukan badan
hukum, seperti firma, atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha
secara insidentil. Misalnya, pada saat mobil Anda mogok karena terjebak banjir,
ada tiga orang pemuda yang menawarkan untuk mendorong mobil Anda dengan syarat
mereka diberi imbalan Rp. 50.000,- Tiga orang ini dapat dikategorikan sebagai
badan usaha bukan badan hukum.
Badan usaha tersebut harus memenuhi salah satu kriteria ini:
1. Didirikan dan berkedudukan di wilayah hukum Negara Republik Indonesia.
2. Melakukan kegiatan di wilayah hukun Negara Republik Indonesia
Apa sih perbedaan antara didirikan, berkedudukan dan
melakukan kegiatan? Didirikan erat kaitannya dengan badan hukum. Misalnya
PT A, berdasarkan anggaran dasarnya didirikan di Indonesia. Sedangkan
berkedudukan cakupannya lebih luas dari didirikan. Selain terdapat pada badan
hukum, juga melekat pada non badan hukum, baik individu maupun sekelompok
orang. Ini dapat ditemukan di tanda pengenal, seperti KTP atau surat izin
praktek. Lalu istilah melakukan kegiatan lebih luas dibanding berkedudukan.
Sebagai contohnya akhir-akhir ini sering kita jumpai tabib-tabib dari Tiongkok
melakukan pengobatan di Indonesia. Mereka bukan badan hukum, sehingga tidak
didirikan di Indonesia. Mereka juga tidak berkedudukan di Indonesia. Namun
mereka tetap harus tunduk pada UU PK.Pertanyaan selanjutnya.Mengapa digunakan kata-kata di wilayah hukum Negara Republik Indonesia, bukan di
Indonesia? Karena di wilayah hukum Negara Republik Indonesia
pengertiannya lebih luas. Selain di Indonesia, juga mencakup daerah-daerah lain
dimana hukum Indonesia berlaku, seperti di kapal laut atau
pesawat Indonesia dan di kedutaan besar Indonesia di negara lain.
- Kegiatan usaha tersebut harus
didasarkan pada perjanjian.
- Di dalam berbagai bidang ekonomi. Pengertian ini sangat luas,
bukan hanya pada bidang produksi.
Dengan
demikian jelaslah bahwa pengertian pelaku usaha menurut UU PK sangat luas. Yang
dimaksud dengan pelaku usaha bukan hanya produsen, melainkan hingga pihak
terakhir yang menjadi perantara antara produsen dan konsumen, seperti agen, distributor dan
pengecer (konsumen perantara).
IV. FUNGSI
UTAMA DALAM BISNIS
Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang
menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan
laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar
busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.
Fungsi bisnis adalah untuk menciptakan nilai (kegunaan)
suatu produk, yang semula kurang bernilai, setelah diubah atau diolah menjadi
menjadi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat / konsumen.Nilai kegunaan (utility
Value) yang diciptakan oleh kegiatan bisnis, sehingga dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat adalah terangkum dalam fungsi utama bisnis.
Fungsi utama bisnis adalah menciptakan nilai suatu produk
atau jasa dengan cara :
- Mengubah bentuknya (form utility), yang tidak
lain dari fungsi produksi
- Memindahkan tempat produk itu (place
utility), atau fungsi distribusi
- Mengubah kepemilikan (possessive utility),
yaitu fungsi penjualan
- Menunda waktu kegunaan (time utility), atau
fungsi pemasaran
Steinhoff menyebutkan ada tiga fungsi utama
bisnis, yaitu :
- Mencari bahan mentah (acquiring raw material)
- Mengubah bahan mentah menjadi barang
jadi(manufacturing raw materials into product)
- Menyalurkan barang yang sudah jadi tersebut
ketangan konsumen (distributing product to consumers)
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan
Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu
dan
sekelompok
orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create value) melalui penciptaan
barang dan jasa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
Bisnis juga mempunyai aspek-aspek yang menunjang kelangsungan bisnis
tersebut, seperti berikut ini:
- Kegiatan
individu dan kelompok
- Penciptaan nilai
- Penciptaan barang dan jasa
- Keuntungan melalui transaksi
SEKIAN
Thank you for your kindly attention